![]() |
Kereta Otonom Tanpa Rel buatan CRRC Sifang dikembalikan ke China, Selasa (29/4/2025). Kereta ini sempat menjalani PoC atau uji coba selama dua bulan di IKN. (KOMPAS.com/Hilda B Alexander) |
Ibu Kota Nusantara (IKN) terus melangkah menuju visinya sebagai kota cerdas dengan sistem mobilitas modern dan berkelanjutan. Namun, salah satu teknologi yang sempat diujicobakan, yakni Autonomous Rail Transit (ART) buatan CRRC Qingdao Sifang dari Tiongkok, tidak menunjukkan performa sesuai harapan.
ART, yang dirancang sebagai moda transportasi tanpa rel, menjalani fase Proof of Concept (PoC) antara Agustus hingga September 2024. Sayangnya, kendaraan ini gagal beroperasi secara otonom sebagaimana dirancang. Akibatnya, armada tersebut telah dipulangkan ke Tiongkok melalui Pelabuhan Semayang, Balikpapan, pada 29 April 2025.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menyampaikan bahwa pengembalian ini merupakan keputusan bersama berdasarkan evaluasi teknis. Ia menambahkan, jika teknologi ART diperbarui dan ditingkatkan di masa depan, kemungkinan uji coba lanjutan masih terbuka untuk dibahas kembali.
Meski proyek ART belum membuahkan hasil, Otorita IKN tetap melanjutkan pengembangan sistem transportasi cerdas. Salah satu inisiatif utama adalah penerapan platform Mobility-as-a-Service (MaaS), yang memungkinkan masyarakat mengakses berbagai moda transportasi – seperti bus listrik, sepeda listrik, hingga transportasi udara urban – melalui satu aplikasi terpadu.
MaaS merupakan bagian dari Nusantara Urban Mobility Masterplan, yang menargetkan 80 persen perjalanan di wilayah IKN dilakukan menggunakan transportasi umum atau mobilitas aktif seperti berjalan kaki dan bersepeda.
Untuk mendukung visi ini, anggaran sebesar Rp 15,4 triliun telah dialokasikan pada 2025 guna memperkuat infrastruktur digital, termasuk sensor IoT, konektivitas 5G, dan lampu lalu lintas cerdas.
IKN juga tengah mengembangkan sistem manajemen transportasi lanjutan, seperti Advanced Traffic and Parking Management System (ATPMS) dan Advanced Public Transportation System (APTS), guna memungkinkan pengelolaan lalu lintas dan pemantauan kendaraan secara real-time melalui aplikasi seperti MitraDarat.
Selain itu, uji coba taksi terbang bekerja sama dengan Hyundai Motor Group turut menjadi bagian dari transformasi mobilitas masa depan di Nusantara.